Teknologi
informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru,
market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia tanpa batas. Nah menyadari
bahwa perkembangan teknologi yang disebut Internet telah perubahan pola
interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya.
Internet telah diberikan seperti kontribusi besar bagi masyarakat, perusahaan /
industri dan pemerintah. Kehadiran internet telah mendukung efektivitas dan
efisiensi operasi, terutama perannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, dan
sarana untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan
bentuk perusahaan atau lembaga lainnya. Di seluruh daerah Internet masih
relatif baru untuk katakan adalah dikenal oleh Indonesia dan frekuensi menjadi
lebih berani untuk digunakan dikembangkan, sehingga pengguna internet telah
menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pengembangan juga telah menimbulkan
peningkatan jumlah penyedia layanan internet (ISP). Untuk memberikan pelayanan
yang baik diperlukan JSA opini publik sebagai pengguna internet, sehingga semua
kelemahan dan kekurangan yang dihadapi saat ini dapat lebih ditingkatkan.
Media
Online telah merebut perhatian masyarakat sekarang ini karena hampir semua
orang yang memiliki mobilephone yang
disebut ‘handphone’ telah menyediakan fasilitas internet akses. Hal ini telah
menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi massa bahkan ketergantungan
manusia pada media Online yang disebut internet.
Pesatnya
penggunaan internet berpengaruh secara meluas tidak hanya pada bidang
teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, politik, ekonomi-budaya, termasuk
media massa. Dengan adanya internet, terjadi pemekaran (konvergensi) dari
jenis-jenis media yang sudah ada sebelumnya. Perkembangan teknologi media yang
cepat dengan kemampuan konvergensinya, secara perlahan tapi pasti akan
berdampak pada sistem kerja media massa, terutama praktik jurnalistik. Meskipun
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan etika dasar tetap dipertahankan sesuai
nilai universal jurnalisme: akurat, objektif, fair, seimbang, dan tidak
memihak, namun dalam praktiknya, kehadiran jurnalisme online yang
difasilitasi internet sedikit banyak mereduksi teknik-teknik jurnalisme
konvensional yang selama ini berlaku. Perubahan itu tampak dari peran jurnalis,
fungsi gatekeeper, karakteristik medium, hingga perilaku
audiensnya.
Beberapa
formula dalam pemberitaan media online yang berbeda dengan
media konvensional antara lain: Pertama, berita cepat tayang dan
bahkan real time karena internet mampu memperpendek jarak
antara peristiwa dan berita. Pada saat peristiwa berlangsung, beritanya bisa
dipublikasikan secara luas. Kedua, berita ditayangkan kapan saja,
dari mana saja, tanpa memperhitungkan luas halaman dan durasi, karena internet
memang tidak memiliki problem ruang dan waktu dalam mempublikasikan
informasi. Ketiga, berita diformat dalam bentuk singkat dan padat
karena informasi terus mengalir dan berubah sewaktu-waktu. Namun kelengkapan
informasi tetap terjaga karena antara berita yang satu dengan berita yang lain
bisa dikaitkan (linkage) hanya dengan satu klik. Keempat,
untuk menjaga kepercayaan pembaca, ralat, update, dan koreksi
dilakukan secara periodik dan konsisten. Ini sekaligus memanfaatkan kekuatan
interaktif internet (Supriyanto dan Yusuf, 2007: 104-105).
Berdasarkan
fenomena ini kami berpendapat bahwa sudah menimbulkan ‘satu’ permasalahan di
dalam nilai-nilai ”filosofis” komunikasi. Dengan hadirnya internet sebagai alat
komunikasi di Indonesia yang berkembang begitu cepat, sehingga suka atau tidak
suka kita akan menghadapi dilematis keterbukaan informasi yang sesungguhnya
belum tentu menguntungkan masyarakat kita. Cepat atau lambat akan
memperlihatkan efek positif dan negatif kepada masyarakat.
Fenomena ini
menjadi menarik karena jika dirunut dari akar permasalahannya, problematika
yang dihadapi oleh situs berita pada prinsipnya adalah bagaimana mengelola
isi (content) situs bersangkutan, bukan hanya membangun web
portal, lalu tinggal mengembangkannya saja. Untuk bisa tetap survive sebuah
media online seperti situs berita membutuhkan perencanaan dan
pengelolaan yang matang. Sejumlah kekhasan yang dimiliki media ini membuat para
pengelolanya harus memperhatikan aspek-aspek pengelolaan informasi yang berbeda
dengan media lain.
Banyaknya
peristiwa yang terjadi dalam waktu bersamaan, pengutamaan kecepatan waktu
penyampaian informasi, ruang media online yang terbatas,
keterbatasan SDM yang dimiliki, serta karakter teknologi media yang kompleks,
membuat format media dan produksinya pun akan berubah. Kenyataan ini seharusnya
dapat diantisipasi oleh para pengelola media online. Sebagai contoh,
sebuah studi yang dilakukan oleh Singer (2001) mengindikasikan bahwa ketika
suratkabar menjadi online, peran penjaga gerbang (gatekeeper) mereka
“menghilang” digantikan oleh tirani kecepatan (updating).
Perkembangan
Internet di Indonesia semakin hari semakin memperlihatkan kecenderungan yang
mencampuradukan berita dan hiburan melalui format jejaring sosial bahkan
melalui TV kabel yang bisa menyuguhkan tayangan tanpa batas atau sejenis
”infotainment”. Pergeseran nilai atas
fungsi komunikasi data menjadi bukti betapa pentingnya pemahaman bagi pakar
Ilmu Komunikasi untuk meneliti dan meletakkan acuan layanannya secara dinamis tetapi bertanggungjawab.
Awalnya
banyak yang meragukan kemampuan internet menyingkirkan media cetak, apalagi
radio dan televisi karena sifat internet yang tidak praktis dan mahal.
Kenyataannya, asumsi bahwa internet tidak praktis hanya bertahan beberapa
tahun. Internet dahulu dinilai tidak praktis karena dalam mengoperasikan
dibutuhkan komputer, ruang khusus untuk komputer, serta jaringan telekomunikasi
yang handal. Kini perkembangan perangkat keras teknologi komputer sudah
menciptakan komputer jinjing-portable (laptop) yang bisa dibawa ke mana-mana
sebagaimana orang menenteng koran. Teknologi Wi-Fi juga memungkinkan akses
internet secara mudah di berbagai tempat yang menyediakan titik-titik hotspot untuk
menikmati fasilitas tersebut. Munculnya teknologi broadband bahkan memudahkan
orang mengakses internet di mana saja dengan teknologimobile. Bila
teknologi AMPS (generasi pertama/1G) yang muncul pada awal 1990-an sekadar
melampaui keterbatasan fungsi telepon yang statis menjadi dinamis, serta hanya
menampilkan suara, maka pada teknologi GSM (generasi kedua/2G) yang bergerak
pada pertengahan dekade 1990-an, teknologi seluler tidak hanya mampu menjadi
wahana tukar informasi dalam bentuk suara tetapi juga data, berupa teks dan
gambar (SMS dan MMS). Karena murah, akses teknologi mobile generasi
kedua ini berkembang pesat di Indonesia, sehingga memasuki 2000-an, handphone
menjadi perangkat hidup (gadget) sehari-hari.
Sejak tahun
2006, masyarakat di Indonesia sudah bisa menikmati layanan audio-visual yang
lebih canggih dengan teknologi generasi ketiga (3G). Ada juga pilihan koneksi
internet ke aplikasi seluler dengan sistem UMTS, WiFi, dan WiMax. Berkaitan
dengan kecepatan akses, beberapa jaringan operator seluler sudah memiliki
jaringan paling cepat yang dikenal denganhigh-speed downlik packet access (HSDPA)
atau yang sering disebut dengan 3,5G, yaitu generasi yang merupakan
penyempurnaan dari 3G. Terakhir, vendor maupun operator seluler sudah mulai
menggunakan teknologi next generation network (NGN) atau 4G
(Subarkah, Kompas, 29 Juni 2007).
Perspektif
Ontologi
Media
online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis
telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnya terdapat
portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online,
dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang
memungkinkan user memanfaatkannya”.
Salah satu
pendekatan dalam memahami media online juga dipaparkan oleh
Ashadi Siregar, Ia melihat media online, melalui kacamata
pendefinisian suratkabar digital, yakni sebuah entitas yang merupakan
integrasi media massa konvensional dengan internet. Identifikasinya
terhadap ciri-ciri yang melekat pada surat kabar digital ditulisnya sebagai
berikut :
1.
adanya kecepatan (aktualitas)
informasi
2.
bersifat interaktif, melayani
keperluan khalayak secara lebih personal
3.
memberi peluang bagi setiap pengguna
hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya/dibutuhkan
4.
kapasitas muatan dapat di perbesar
5.
informasi yang pernah disediakan
tetap tersimpan (tidak terbuang), dapat ditambah kapan saja, dan pengguna dapat
mencarinya dengan menggunakan mesin pencari
6.
tidak ada waktu yang diistimewakan
(prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya
tergantung kapan pengguna mau mengakses.
Salah
satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik
jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau
portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang
memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi
online dan berita didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan
interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung,
pencarian artikel, forum diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama
sekali dengannya, misalnya games, chat, kuis, dll (Iswara, 2001).
Lebih
lanjut tentang media online berupa portal informasi ini, Iswara (2001)
menjelaskan karakteristik umum yang dimiliki media jenis ini, yaitu:
1. Kecepatan
(aktualitas) informasi
Kejadian
atau peristiwa yang terjadi di lapangan
dapat langsung di upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus
menunggu hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media
elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi informasi
ke pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat jaringan internet, dan
dalam waktu bersamaan .dan umumnya informasi yang ada tertuang dalam bentuk
data dan fakta bukan cerita.
2. Adanya
pembaruan (updating) informasi
Informasi
disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan (updating) informasi.
Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang
diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa
putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya.
3. Interaktivitas
Salah
satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya dengan media
lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan media
konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari kecenderungan
sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media online bersifat dua arah dan
egaliter. Berbagai features yang ada seperti chatroom, e-mail, online
polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang terdapat di
media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke
bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.
4. Personalisasi
Pembaca
atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang ia butuhkan.
Media online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya mengambil informasi
yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi
selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).
5. Kapasitas
muatan dapat diperbesar
Informasi
yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data
yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan
akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan pembaca dapat
mencarinya dengan mesin pencari (search engine).
6. Terhubung
dengan sumber lain (hyperlink)
Setiap
data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang
juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang
dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini
juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika
masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam
media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games.
Perspektif
Aksiologi
Internet adalah habitat paling
sesuai untuk teori Uses and gratification, Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu
menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa
individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Disini
khalayak bersifat Aktif, selektif memilih apa yang ia butuhkan.
Menurut Elihu Katz et. al,
kebutuhan individual (individual’s need) dikategorisasikan sebagai cognitive
needs, affective needs, personal integrative needs, social integrative needs
dan escapist needs. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.
Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan
ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga
memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.
2.
Affective needs (Kebutuhan afektif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3.
Personal integrative needs
(Kebutuhan personal secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal
tersebut diperoleh dari hasrat akan harga.
4.
Social integrative needs (kebutuhan
Pribadi secara sosial)
Kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada
hasrat untuk berafiliasi.
5.
Escapist needs (Kebutuhan pelepasan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan
upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Sejak
beberapa tahun silam media online sudah tersebar dan melingkupi bumi yang satu
adanya ini. Bahkan di dunia Barat telah
dipakai untuk keperluan pendidikan dan pengajaran siswa di sekolah maupun
universitas.
Lantas
apa manfaat media online? Banyak sekali, Salah satunya ialah guru atau dosen
bisa menyebarkan pengetahuan dan pengalamannya secara leluasa alias lintas
batas, ruang dan waktu. Tadinya hanya mampu dikonsumsi 40-50-an murid atau
mahasiswa di sebuah ruang kelas, tapi kini sembari duduk di selasar kampus,
materi pengajaran tadi bisa disebar ke seluruh dunia dengan metode teleconference.
Di
negara seperti Inggris dan Amerika, media online
mampu merambah ke pelosok (sub urban area)
dan daerah terpencil lainnya, sehingga penduduk di sana tak terisolir
dan tetap bisa memamah beragam informasi mutakhir yang berguna bagi aktivitas
keseharian penghidupan mereka. Misalnya, perihal teknik pertanian organik, itu
bisa diakses secara mudah lewat http://www.google.com/
ataupun kamus online wikipedia. Selain itu dengan hadirnya media online
tersebut, anak-anak dapat mengakses gambar, musik dan film yang berguna bagi
pemekaran jiwa. Tapi tentu perlu pendampingan khusus.
Bagi
masyarakat Indonesia media online niscaya bermanfaat pula. Kenapa? Karena hanya
dengan bermodal perangkat komputer sederhana dan koneksi internet yang ke depan
niscaya lebih murah, orang bisa mengakses informasi lowongan kerja, berita
bisnis sains, filsafat dan perkembangan situasi terkini di pelbagai belahan
dunia. Semuanya itu merupakan makanan bagi jiwa dan pikiran kita. Misalnya,
seputar aktivitas men-copas (copy-paste) gambar-gambar, men-download lagu-lagu dari multiply,
berkomunikasi via facebook maupun twitter dengan sahabat dari Tionghoa,
Jepang, Arab, Eropa, Afrika dan lain-lain, niscaya dapat memperdalam pemahaman
lintas budaya (cross cultural
undersatanding) sekaligus membuka cakrawala pandang anak bangsa sehingga
tak terjebak dalam fanatisme berbau primordial dan sektarian.
Tapi
selain memfasilitasi kita untuk menyebarkan informasi dan kesadaran, media
online juga mengandung bahaya laten bila disalahgunakan oleh pihak yang tak
bertanggungjawab. Misalnya, dengan menyebarkan black campaign bernuansa SARA di
milist-milist, film-film katarsis seksual via situs youtube, ancaman ataupun
intimidasi lewat e-mail yang mendeskreditkan kelompok minoritas tertentu, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, praktisi media online senantiasa mensortir dan
memantau sajian berita sehingga perkakas tersebut tidak kontraproduktif dan
justru merugikan kepentingan umum.
Banyak
Manfaat Yang Bisa Di Dapat Dengan Menggunakan Internet,yaitu :
1. Setiap
Orang Yang Ingin Membuka Usaha Seperti Menjual Buku,pakaian,atau Mempromosikan
Perusahaan Mereka Bisa Membuat Toko Online.
2. Seperti
Yang Lagi Tren Sekarang ini,Orang-Orang Bisa Mendapatkan Banyak Teman
baru,Kenalan Baru Dengan Adanya Situs Jejaring (Sosial Networking) Seperti
friendster,Facebook,Plurk,Twitter,Dan Masih Banyak Lagi Lainnya.
3. Orang
Yang Tinggal Di Tempat Yang Berbeda/Berjauhan Dengan keluarga Bisa Bertukar
Informasi/Kabar Dengan menggunakan Email.
Namun
Internet Tidak Selalu Berdampak Baik Bagi Masyarakat Karena Internet Juga
Membawa Dampak Buruk Bagi Masyarakat Seperti :
1. Masyarakat
Menjadi Malas,Karena Mereka Beranggapan Dengan Adanya Internet Semua Pekerjaan
Bisa Dengan Mudah Di Kerjaan (mau Informasi Ini Tinggal Cari Di Google) jadi
Otak ATau Pikiran Mereka TIdak Di Gunakan Lagi untuk Mengerjakan Pekerjaan
Mereka.
2. Bagi
Masyarakat Muda Khususnya Banyak Menyalahgunakan internet untuk Mencari Informasi
Yang Seharusnya Tidak Mereka Cari Seperti Membuka Situs" Dewasa,mencari
Gambar-Gambar Fulgar,Dan Semacamnya.
3. Banyak
Orang Memanfaatkan Internet untuk Melakukan Berbagai Macam Kejahatan Seperti
Menipu.
Meskipun
banyak diwarnai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lain, media
online tetap memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan dari media online adalah
kebebasan berkomunikasi dan berpendapat di dalamnya. Dan salah satu faktor yang
membuat seseorang bersembunyi di balik struktur kebebasan berkomunikasi dan
berpendapat adalah globalisasi. Globalisasi ini mengakibatkan penyebaran
nilai-nilai kebudayaan yang salah, norma-norma dan praktek kapitalisme, serta adanya
pencampuran budaya luar. Salah satu jalan untuk mengatasi hal tersebut adalah
studi etika, atau disebut dengan etika online.
Etika
online akan mempelajari filosofi moral, menerangkan bagaimana beersistematis,
mengetahui tentang apa yang baik dan salah sesuai dengan yang diberikan oleh
konteks kebudayaan. etika online sendiri didefinisikan : "suatu bentuk
etika yang mengkhususkan tentang bagaimana kita mengkomunikasikan online".
Pada intinya, media online tidak boleh hanya mengedepankan inovasi-inovasi
terbarunya saja untuk menarik pengguna; namun juga harus mengedepankan kode
etik online dalam setiap pengembangan sarananya.
Perspektif
Epistemologis
Internet telah mengalami perubahan drastis di dunia komputer dan
komunikasi dewasa ini. Penemuan telegraf, telepon, radio dan komputer merupakan
serangkaian tahapan perkembangan bidang komunikasi yang dalam perkembangannya
dapat terintegrasi dalam sebuah jaringan internet.
Untuk menetukan kapan munculnya Internet (media online),
kita perlu melihat apa yang terjadi pada tahun 1957 yang saat itu dikenal
sebagai tahun geophysical internasional, yaitu tahun yang dikenang untuk
pengumpulan informasi tentang atmosfer lapis atas selama periode kegisatan
matahari. Eisenhower mengumumkan bahwa sebagai bagian dari kegiatannya, pada
tahun 1955 AS berharap dapat meluncurkan sebuah satelit kecil yang mengorbit
pada bumi.
Kemudian pada tahun 1957 Uni Soviet meluncurkan Sputnik I
ke dalam orbit bumi. Tidak ingin ketinggalan Amerika Serikat berusaha
mengimbangi kemempuan Uni Soviet tersebut. Salah satu reaksi Amerika Serikat
ditekankan pada munculnya lembaga riset canggih yang dikenal sebagai Advanced
Research Project Agency (ARPA) di bawah kendali Departemen Pertahanan
Amerika Serikat yang didukung oleh ratusan ilmuwan terkemuka dan anggaran yang
cukup memadai.
Pada tahun
1962, ARPA membuka program riset komputer yang bekerjasama dengan seorang
ilmuwan MIT, John Licklider. John pertama kali memublikasikan memorandum pada
Jaringan Galaktik (Galaktic Network) yang menjelaskan bahwa nantinya
komputer akan menjadi suatu jaringan yang dapat diakses oleh siapa saja.
Seiring perkembangan riset-riset yang dilakukan,
selanjutnya pada tahun 1984 telah diperkenalkan Domain Name Server (DNS)
yang mengelompokkan nama domain yang sesuai dengan jenis kegiatannya. Sistem
baru yang diperkenalkan di Amerika Serikat seperti nama domain edu (educational),
com (commercial), gov (govermental), mil (military),
net (network), tv (television), dan org (organizational).
Sedangkan untuk nama domain di Indonesia yaitu edu, com, go,
net, tv dan org.
Berikut ini akan diketengahkan beberapa definisi internet,
(Purwanto, 427:2010).
1. Menurut
Webopaedia, internet adalah suatu jaringan yang menghubungkan jutaan komputer.
2. Menurut
Barners Lee, Internet adalah suatu jaringan dari beberapa jaringan.
3. Menurut Ned
Snell, internet adalah sebuah koridor bagi berbagai jenis sumber daya yang ada
padanya, dan setiap sumberdaya tersebut diakses melalui peranti yang
berbeda-beda.
4. Internet
Society (ISOC), internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi
dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa
melihat lokasi secara geografis.
5. Menurut
Martin, dkk, internet adalah suatu jaringan dari berbagai jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP, dengan pintu gerbang koneksi ke banyak jaringan
yang tidak menggunakan protokol TCP/IP.
Berdasarkan
beberapa definisi tersebut, dapat dikemukakan beberapa poin penting tentang
internet, di antaranya adalah:
1. Internet
sebagai sistem informasi dan komunikasi global
2. Internet
dipahami sebagai suatu jaringan dari berbagai jarigan komputer yang ada
3. Memiliki
mekanisme penyampaian informasi kepada pihak lain
4. Internet
menggunakan protokol standar biasanya TCP/IP atau standar IP kompatibel
5. Internet
memiliki berbagai sumber daya yang dapat diakses melalui perangkat yang
berbeda.
Kesimpulan
Teknologi informasi dan
komunikasi akan selalu dinamis, bergerak menuju perbaikan-perbaikan yang
memberikan kemudahan atau manfaat bagi para penggunanya. Begitu juga media online dengan jaringan internet juga
akan mengalami perubahan yang memberi manfaat besar bagi penggunanya seperti
dapat berkomunikasi secara global, membuka wawasan berpikir, berkreasi,
menjalin persahabatan dan tak kalah pentingnya adalah biaya yang murah dalam
penyampaian pesan komunikasi.
Disamping itu tentu tetap ada kekhawatiran yang dapat ditimbulkan
dari media online atau internet. Menyebarnya berbagai paham ideologi atau
pandangan yang tidak sesuai dengan paham atau ideologi yang dianut oleh suatu
negara lewat media online, penggunaan yang masih di bawah umur dapat dengan
mudah mengakses situs yang tidak layak diakses oleh mereka, dan banyak
kekhawatiran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar